Senin, 14 November 2016

Blackhole itu Hanya Sebatas Hologram

Sebuah studi baru yg dipublikasi dalam jurnal Physical Review Letters menyatakan bahwa black hole bisa jadi hanya sebuah hologram yg terproyeksi pada permukaan brane 2 dimensi. Bagaimana jika black hole ternyata hanya sebuah hologram ? Bagaimana mungkin obyek gelap tersebut hanyalah proyeksi datar pada permukaan 2 dimensi?


Black hole sudah tentu merupakan salah satu obyek langit yg paling misterius yg diketahui sains saat ini,daya tariknya yg luar biasa mampu menjerak partikel cahaya sehingga tidak dapat lolos dari padanya. Sebelumnya diyakini bahwa black hole merupakan singularitas yg berasal dari bintang sekarat dengan massa yg mampat, namun pada penelitian baru menunjukkan bahwa balck hole merupakan sebuah obyek holografik. Hal ini berdasarkan asumsi keadaan chaos diluar event horizon.

Berdasarkan hipotesis ini, meskipun obyek-obyek langit misterius yg selama ini diyakini berbentuk 3 dimensi ternyata itu hanyalah proyeksi 2 dimensi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hipotesis holografi yg mengemukakan bahwa alam semesta terapung pada permukaan brane 2 dimensi yg tidak dapat kita amati secara langsung.

Hipotesis black hole hologram ini memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai gelombang gravitasi yg diyakini berasal dari riak ruang-waktu karena massa black hole yg besar. Berdasarkan model ini diharap para ilmuwan mampu memecahkan banyak enigma yg tidak dapat diselesaikan dengan model persamaan LQG(linear quadratic gaussian)⑴ secara akurat & realistis.

Dalam menyelesaikan beberapa ambiguitas yg pernah melanda perhitungan sebelumnya karena perbandingan model LQG ini disederhanakan dengan hasil analisis semiklasik sebagaimana yg pernah dilakukan oleh Hawking & Enstein, para peneliti menggunakan dasar-dasar gravitasi kuantum yg memungkinkan untuk meneliti entropi maupun gangguan luar sistem didalam black hole.

Menurut teori gravitasi kuantum, struktur ruang-waktu terdiri dari paket-paket energi yg biasa kita kenal dengan kuanta sebagai sarana untuk mengeksplorasi efek gravitasi pada skala mikro. Pernah di masa lalu Hawking mengusulkan bahwa entropi black hole sebanding dengan luas bidang lingkarang bukan total volume karena kita tidak dapat mngukur volume black hole dari tampilan fisiknya saja. Perhitungan ini dengan menganggap bahwa gravitasi memilik dampak terhadap kuanta sebagai kondensat⑵.

Ide dasar penelitian bahwa homogenitas geometri klasik muncul dari kondensat kuanta pada ruang yg diperkenalkan dalam model persamaan LQG untuk menggambarkan geometri kuantum, sehingga para ilmuwan memperoleh penjelasan mengenai black hole pada kondisi kuantum & ini tampaknya lebih cocok untuk menggambarkan kontinum ruang-waktu seperti yg kita kenal selama ini. Ini berarti bahwa segala sesuatu yg diperlukan untuk memahami komposisi black hole dapat ditemukan dalam permukaan 2 dimensi & satu-satunya hal yg perlu dilakukan sekarang adalah memahami bagaimana menerjemahkannya kedalam ruang 3 dimensi.

⑴ https://en.m.wikipedia.org/wiki/Linear-quadratic-Gaussian_control
⑵ https://en.m.wikipedia.org/wiki/Top_quark_condensate

Referensi jurnal:
https://journals.aps.org/prl/abstract/10.1103/PhysRevLett.116.211301

Daniele Oriti,Horizon Entropy from Quantum Gravity Condensates (2016).
DOI: 10.1103/
PhysRevLett.116.211301

sumber: http://www.filosofi-astro.tk/2016/06/black-hole-hanya-sebuah-hologram.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar